Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 41 - 46 Tugas 4 [Kunci Jawaban]

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 10 halaman 41-46. Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket B. Indo Tugas 4 Halaman 41. Buku siswa untuk Semester 1 Kelas X SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban  Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 2 Proses Menjadi Warga yang Baik Kelas 10 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 41 Tugas 4

Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 41 - 46 Tugas 4 [Kunci Jawaban]
Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 41 - 46 Tugas 4 [Kunci Jawaban]

Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 41 - 46 Tugas 4 [Kunci Jawaban]

Tugas 4 Memahami Unsur Kebahasaan dalam Teks Prosedur
Setelah kalian memahami struktur teks prosedur kompleks, sekarang coba perhatikan ciri kebahasaan yang digunakan pada teks “Apa yang Harus Anda Lakukan jika Ditilang?” Ciri kebahasaan apa saja yang ada dalam teks prosedur kompleks?

(2) Syarat dan pilihan pada teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi yang sama, yaitu jika, apabila, atau seandainya. Keadaan ini merupakan faktor lain yang menyebabkan kekompleksan prosedur itu. Sekarang, temukanlah kalimat yang mengandung jika, apabila, atau seandainya pada teks prosedur kompleks itu. Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan syarat:
Jawaban :
(a) Jangan hentikan kendaraan Anda JIKA ada orang yang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)!
(b) JIKA pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
(c) Jangan hentikan kendaraan anda JIKA ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas.
(d) JIKA polisi menyatakan anda dilarang belok kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, anda harus yakin bahwa tanda-tanda tersebut benar-benar ada.
Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan pilihan :
(a) Nama dan pangkat polisi menjadi penting APABILA polisii bertindak di luar prosedur.
(b) APABILA menerima tuduhan, anda harus bersedia membayar ke bank.
(c) Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil JIKA anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda.
(d) JIKA menolak tuduhan, katakan keberatan anda dengan sopan.(3)   Di samping unsur kebahasaan di atas, ternyata teks prosedur kompleks itu banyak mengandung perintah. Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasi menjadi kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif.

Halaman 43-44
Bacalah teks prosedur kompleks itu sekali lagi. Dari teks tersebut, cobalah mencari contoh kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Setelah itu, ubahlah dari satu jenis kalimat menjadi jenis kalimat lainnya. Misalnya, dari kalimat imperatif diubah menjadi kalimat deklaratif atau kaliamat interogatif.
Contoh kalimat imperatif yang kalian temukan:
(a) Pahami kesalahan anda.
(b) Tanyakanlah apa kesalahan anda.
(c)Terima atau tolak tuduhan
(d) Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
(e)Kenali si petugas.

Contoh kalimat deklaratif yang kalian temukan:
(a) Menerima pelanggaran atau menolak pelanggaran.
(b) Pengendara selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi.
(c) Pengendara dpat memahami kesalahannya.

Contoh kalimat interogatif yang kalian temukan:
(a) Siapakah pihak yang berwajib jika pengendara melakukan pelanggaran?
(b) Kapan surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil?
(c)Kenapa anda serahkan kendaraan atau STNK ke polisi?
(d) Apakah anda sudah mengenal polantas tersebut?
(e)Siapa yang menentukan menerima atau menolak pelanggaran? 

Halaman 45-46
 (a)    Contoh partisipan yang lain terdapat pada kalimat dalam teks “Apa yang Harus Anda lakukan Jika Ditilang”.
(i) Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum diseragamnya.
(ii) Tanyakanlah apa kesalahan anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berupa dendanya.
(iii) Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK.
(b)   Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, seperti melakukan dan menilang pada kalimat Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.

Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak nampak), seperti menerima dan menolak pada kalimat setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.
Contoh verba tingkah laku lain terdapat pada kalimat:
(i) Apabila menerima tuduhan, anda harus bersedia membayar denda ke bank.
(ii) Jika menolak tuduhan, katakan keberatan anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang.
(c)    Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu, sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti pertama, kedua, ketiga,dan setelah, seperti pada kalimat: ... Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran.  Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
Carilah contoh konjungsi temporal lain. Jika tidak ada, kalian boleh mengambil contoh dari luar teks.
(i) Pertama, kenali si petugas.
(ii) Kedua, pahami kesalahan anda.
(iii) Ketiga, terima atau tolak tuduhan.