Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 12 halaman 124 Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket Bahasa Indonesia Tugas Halaman 124 Buku siswa untuk Semester 2 Kelas XII SMA/SMK/MA. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 4 Menikmati Novel Kelas 12 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kls 12 Tugas Hal 124
Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 124 Tugas [Kunci Jawaban] |
Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 124 Tugas [Kunci Jawaban]
Tugas
Setelah membaca kutipan novel tersebut, apakah kamu dapat menganalisis unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk tersebut? Untuk mengetahui pemahamanmu, buatlah 3-4 kelompok orang lalu tulislah hasil diskusimu
Jawaban:
Unsur kebahasaan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yang akan kita bahas saat ini berkisar tentang gaya bahasa atau penggunaan majas dan citraan. Tidak semua majas bisa saya tampilkan di sini, kalian bisa mengeksplorasi sendiri jika memang penjelasan di bawah ini masih kurang jelas.
Majas atau gaya bahasa dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk antara lain :
1. Gaya Bahasa Simile atau perumpamaan
Gaya bahasa perumpamaan adalah dua perbandingan dua hal yang pad ahakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Gaya bahasa tersebut antara lain:
a. Suaranya melengking seperti kelana panjang. (hal 9)
b. Pohon-pohon yang bergoyang itu tampak olehnya sebagai kelompok manusia dalam tarian aneh. (hal 159-160)
c. Srintil berlari seperti pipit dikejar alap-alap. (hal 278)
d. Mereka mendengus dan menggeram seperti macan berhasil menerkam menjangan . (hal 141)
2. Gaya bahasa metafora
Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata bukan arti sebenarnya melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. Dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ditemukan majas metafora antara lain sebagai berikut:
a. Ketiak daun kelapa. (hal 14)
b. Sorot matanya menyala. (hal 122)
c. Rasus sama-sama berdarah Dukuh Paruk. (hal 274).
d. Membuat luka di hati Srintil. (hal 142)
3. Gaya bahasa personifikasi
Gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau barang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh majas tersebut dalam novel ronggeng dukuh paruk antara lain sebagai berikut:
a. Ketika angin tenggara menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau. (hal 13)
b. Dalam kerimbunan daun-daunnya yang sedang dipagelarkan harmoni alam. (hal 111)
c. Namun api dan kesumat telah menunjukkan keangkuhannya di dukuh Paruk (hal 260)