Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 12 halaman 210 Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket Bahasa Indonesia Tugas Halaman 210 Buku siswa untuk Semester 2 Kelas XII SMA/SMK/MA. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai Kelas 12 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kls 12 Tugas Hal 210
Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 Tugas [Kunci Jawaban] |
Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 Tugas [Kunci Jawaban]
Tugas
Bacalah kembali teks ”Menimbang Ayat-ayat Cinta” dan ”Gerr” di atas. Kemudian, kerjakan tugas berikut.
1. Analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini.
Judul teks: "Menimbang Ayat-Ayat Cinta"1. Kaidah Kebahasaan : Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasifKutipan:- Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya. Bahkan hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah. Ya, katakan saja paragraf yang sarat dengan amanah. Namun, dengan bentuk yang seperti itu tidak kemudian membuat novel ini menjadi membosankan untuk dibaca karena penulis tetap menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui.2. Kaidah Kebahasaan: Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.Kutipan :Satu hal yang ditemukan terlihat janggal dalam novel ini adalah karakter tokoh, yaitu Fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut. Maksud penulis di sini, mungkin ia ingin menggambarkan sosok manusia yang benar-benar mencitrakan Islam dengan segala kebaikan dan kelembutan hatinya.3. Penggunaan istilah teknis.Kutipan :teenlit, hiperbola4. Penggunaan kata kerja mentalKutipan:- Karya sastra yang baik juga bisa menggmbarkan hubungan antarmanusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.- Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran Islami, karena penjualannya mampu mengalahkan buku-buku yang beraliran Islami.- Bahkan oleh orang Mesir sendiri memang tidak memiliki sarana bahasa yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ingin ia sampaikan.
Judul Teks : Gerr1. Kaidah Kebahasaan: Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasifKutipan:2. Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentaraikutipan:- Teater Mandiri pekan ini berumur 40 tahun-sebuah riwayat yang tak mudah, seperti hampir semua grup teater di Indonesia.- Bagi saya, teater ini adalah teater miskin dalam pengertian yang berbeda dengan rumusan Jerzy Grotowski.3. Penggunaan istilah teknisKutipan: bunyi, imaji, persepsi,fotograf, le vecu.4. Penggunaan kata kerja mental:- Malam hari, ketika kantor sepi, ia akan menggunakan ruangan yang terbatas dan sudah aut itu untuk latihan teater.- Ia tak menuntut mereka untuk berakting dan mengucapkan dialog yang cakap. Ia membuat mereka jadi bagian teater sebagai peristiwa, bukan hanya cerita.- Bahasa tak bisa mengungkapkan apa yang ada di bawah sadar, tak bisa mengartikulasikan hidup yang dijalani, le vecu.
2. Berikan komentarmu terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam teks tersebut !
Teks : Menimbang Ayat-Ayat CintaKomentar saya: Secara umum, apa yang dikemukakan oleh penulis dalam mengkritik karya sastra ayat-ayat cinta cukup komprehensif. Terdapat penjelasan cukup detail tentang apa yang hendak dikritiknya, misalnya tentang latar, tema, karakter tokoh maupun perbandingan dengan karya sastra lain.
Teks: GerrKomentar saya: Gunawan Muhammad sang penulis Gerr sepertinya lebih suka menekankan pada rangkaian cerita sejarah teater mandiri dan sang pendiri teater tersebut, Putu Wijaya. Ia menggambarkan berbagai rangkaian peristiwa yang mendukung pendapatnya tentang teater miskin.