Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Fikih untuk Kelas 7 halaman 193 Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket Fiqih Uji Kompetensi Bab 7 Halaman 193, 194, 195 Buku siswa untuk Semester 2 (Genap) Kelas VII SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 6 SHALAT FARDHU JAMA’ DAN QASHAR ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Uji Kompetensi Bab 7 Hal 193 Fiqih Kls 7
Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 193 - 195 Uji Kompetensi Bab 7 |
Kunci Jawaban Fikih Kelas 7 Halaman 193 - 195 Uji Kompetensi Bab 7
Uji Kompetensi 7 Halaman 193, 194, 195
A. Pilihan Ganda, Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
(1) berniat shalat jamak
(2) jarak perjalanan minimal 88,5 km
(3) tidak boleh makmum kepada orang yang mukim
(4) tidak berniat jamak pada waktu takbiratul ihram
Dari pernyataan diatas yang bukan merupakan syarat-syarat jamak adalah ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Kunci dan Pembahasan: D
1) berniat shalat jamak => benar
(2) jarak perjalanan minimal 88,5 km => benar
(3) tidak boleh makmum kepada orang yang mukim => benar
(4) tidak berniat jamak pada waktu takbiratul ihram => Salah
2. Qashar shalat dapat diartikan dengan...
A. Menggugurkan
B. Menggabungkan
C. Meringkas
D. Menunda.
Kunci dan Pembahasan: C. Meringkas
Qashar shalat artinya memendekkan atau meringkas rakaat shalat yang berjumlah empat menjadi dua rakaat.
3. Dibawah ini termasuk sebab diperbolehkannya menjama’ shalat....
A. Perang.
B. Bencana alam
C. Gelap gulita
D. Cuaca dingin
Kunci dan Pembahasan: D
Kapankah kita diperbolehkan menjama’ shalat? Jawabannya adalah bepergian dengan syarat-syarat yang telah terpenuhi untuk mengqashar shalat. Jika syarat-syarat yang membolehkan shalat qashar terpenuhi, maka juga diperbolehkan menjama’ shalat, baik jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir.
Dalam kondisi hujan yang deras, turunnya salju, dan cuaca sangat dingin juga termasuk syarat diperbolehkannya menjama’ dua shalat fardlu. Tetapi hukum boleh hanya berlaku pada jama’ taqdim dan tidak diperolehkan menjama’ ta’khir. Selain itu, hukum boleh juga bagi umat Islam yang melaksanakan shalatnya di masjid secara berjama’ah, tidak di rumahnya masing-masing.
4. Hadis Nabi Saw mengatakan: إذا ارتحل بعد المغرب عجل العشاء فصالها مع المغرب Kandungan hadis menjelaskan tentang pelaksanaan shalat dengan…
A. Jama’ Takdim
B. Jama’ Takhir
C. Qashar
D. Lengkap.
Kunci dan Pembahasan: A
وَإِذَا ارْتَحَلَ بَعْدَ الْمَغْرِبِ عَجَّلَ الْعِشَاءَ فَصَلاَّهَا مَعَ الْمَغْرِبِ
artinya:
dan apabila beliau berangkat setelah Magrib, maka beliau menyegerakan Isya’ dan melakukan shalat Isya’ bersama Magrib.”
Melaksanakan shalat isya pada waktu shalat magrib dissebut jama takdim.
5. Dalam sebuah hadist Nabi Saw dijelaskan:
Kandungan hadis menjelaskan boleh menjama’ shalat karena sebab…
A. Dingin yang ekstrim
B. Panas menyengat
C. Puting beliung
D. Hujan deras
Kunci dan Pembahasan: D
Arti hadis:
“Rasulullah Saw melaksanakan shalat dhuhur dan ashar dengan cara menjama’. Shalat maghrib dan isya dengan cara menjama’ tanpa adanya rasa takut dan tidak dalam keadaan perjalanan.” Imam Malik berkata: “Saya berpendapat bahwa Rasulullah melaksanakan shalat tersebut dalam keadaan hujan” (HR. Baihaqi)
6. Termasuk tujuan yang hukumnya wajib dalam bepergian sehingga diperbolehkan mengqashar shalat adalah…
A. Membayar hutang
B. Mengunjungi sanak famili
C. Menjenguk orang sakit.
D. Bersenang-senang
Kunci dan Pembahasan: A
A. Membayar hutang => Wajib
B. Mengunjungi sanak famili => Sunah
C. Menjenguk orang sakit. => Sunat
D. Bersenang-senang => Boleh
7. Jarak tempuh bepergian yang memperbolehkan jama’ dan qashar shalat menurut mayoritas ulama adalah…
A. 96 km
B. 95 km
C. 88, 74 km
D. 119,9 Km
Kunci dan Pembahasan: D
Ada beberapa pendapat tentang jarak tempuh dalam hitungan modern saat ini:
a) Jarak 80,64 km atau 80 kilo lebih 640 m atau:
b) 88,74 km.
c) 96 km.
d) 94, 5 km.
e) Menurut mayoritas ulama adalah 119, 9 atau 120 km.
8. Perhatikan hadis Nabi Saw berikut ini: صدقة تصدق هللا بها عليكم، فاقبلوا صدقته Hadis menjelaskan tentang:
A. Gugurnya kewajiban shalat.
B. Keringanan mengqashar shalat.
C. Bersedekah kepada fakir dan miskin.
D. Kewajiban menerima pemberian orang lain.
Kunci dan Pembahasan: B
Ya’la bin Umayyah berkata kepada Umar bin Khaththab: “Wahai Umar, mengapa kita masih mengqashar shalat padahal kita sudah aman?” Umar menjawab: “Aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah Saw dan beliau menjawab: صدقة تصدق هللا بها عليكم، فاقبلوا صدقته Artinya: “Itu adalah sedekah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada kalian maka terimalah sedekah dari-Nya” (HR. Muslim)
9. Salah satu kriterian dapat melaksanakan shalat jama’ dan qashar sekaligus adalah......
A. Kedua shalat memiliki jumlah rakaat yang genap.
B. Rakaat masing-masing diantara dua shalat berjumlah empat.
C. Salah satu dari dua shalat bukan shalat subuh.
D. Kedua shalat dilaksanakan pada siang hari.
Kunci dan Pembahasan: B
Apakah setiap shalat yang boleh dijama’ sekaligus dapat didiqashar? Untuk menjawabnya maka harus dipadukan dulu kriteria yang menyebabkan terjadinya hukum diperbolehkan.
Boleh melaksanakan shalat dengan jama’-qashar bagi orang yang bepergian dengan jarak kurang lebih 120 km. Selain itu, masing-masing shalat yang hendak di jama’-qashar adalah 4 rakaat.
10. Perhatian kalimat berikut:
Merupakan niat shalat:
A. Niat shalat jama’-qashar shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ takdim:
B. Niat shalat jama’-qashar shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ ta’khir:
C. Niat shalat jama’-qashar shalat maghrib dan Isya’ dengan jama’ takdim:
D. Niat shalat jama’-qashar shalat maghrib dan Isya’ dengan jama’ ta’khir:
Kunci dan Pembahasan: A
B. Esai, Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan tepat!
1. Kita telah mempelajari ketentuan yang memperbolehkan jama’ taqdim dan jama’ ta’khir dalam shalat fardlu. Berikan persamaan dan perbedaan ketentuan jama’ taqdim dan jama’ ta’khir tersebut!
2. Menurut anda, apakah yang membedakan syarat diperbolehkan shalat fardlu dengan jama’ dan shalat dengan cara qashar? Berikan pendapat anda!
3. Apakah setiap shalat fardlu yang dapat dijama’ juga sekaligus boleh di qashar? Berikan pendapat dan alasan yang melatar belakangi pendapat anda!
4. Seorang musafir yang belum mengetahui ketentuan shalat qashar melakukan shalat qashar secara sendirian. Bagaimana hukum pelaksanaan shalat musafir tersebut menurut anda? Berikan penjelasan dan alasan anda!
5. Seorang musafir yang tertahan di tengah perjalanan karena hujan deras dan cuaca ekstrim. Kemudian ia bermaksud melaksanakan shalat dengan jama’-qashar. Sebelum melaksanakan ia bertanya kepada anda! Apakah penjelasan yang akan anda berikan kepada seorang musafir tersebut?
Kunci Jawaban :
1.perbedaan:
Sholat jama taqdim adalah menarik sholat ke waktu yg lebih awal, misalnya sholat dzuhur dan ashar yang di jamak taqdim berarti sholat ashar di laksanakan pada waktu dzuhur. Sholat jamak takhir sebaliknya, sholat yg lebih awal ditarik ke waktu sholat yang akhir.
persamaan:
1. Sama sama boleh dilakukan bila memenuhi syarat
2. Syarat syarat untuk melakukan salat jamak dan qasar sama. Antara lain sedang bepergian jauh, hujan lebat, bencana alam dll
3. Hukumnya sama.
2. Sholat fardhu dengan jama' berarti hanya menggabungkan 2 shalat dalam 1 waktu. Sholat fardhu dengan qoshor yaitu meringkas shalat yang semula 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
3. Tidak semuanya.
Penjelasan:
Sholat fardu yang boleh dijamak :
- Dzuhur dengan Ashar.
- Maghrib dengan Isya.
Sholat fardu yang boleh diqasar :
- Dzuhur (menjadi 2 rakaat).
- Ashar (menjadi 2 rakaat).
- Isya (menjadi 2 rakaat).
Sholat fardu yang boleh dijamak qasar :
- Dzuhur dengan Ashar (Dzuhur menjadi 2 rakaat dan Ashar menjadi 2 rakaat).
- Maghrib dengan Isya (Maghrib tetap 3 rakaat karena tak bisa diqasar dan Isya menjadi 2 rakaat).
Sholat fardu Shubuh tidak dapat dijamak dan juga tidak dapat diqasar.
4. hukum shalat qashar adalah mubah, dipersilahkan memilih untuk meringkas maupun menyempurnakannya, meng-qasharadalah sunnah, makruh meninggalkannya.
5. Orang musafir tidak apa-apa jika melaksanakan jama' qosor. Jadi bisa jama' takdim atopun jama' takhir. Jama' itu menggabungkan dn qosor meringkas. Jika ingin sholat tapi dalam keadaan hujan deras,bisa mencari mushola yg terdekat atopun jika tidak ada, bisa melaksanakan di dalam kendaraan. Dengan niat karna Allah dan sak pol kemampuannya.