Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Akidah Akhlak untuk Kelas 9 halaman 116 Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket Akidah Akhlak Uji Kompetensi Bab 5 Halaman 116 Buku siswa untuk Semester 2 (Genap) Kelas IX MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 5 Qada dan Qadar Allah ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 (K13). Kunci Jawaban Uji Kompetensi Bab 5 Hal 116 Aqidah Akhlak Kls 9
Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 9 Halaman 116 Uji Kompetensi Bab 5 |
Kunci Jawaban Akidah Akhlak Kelas 9 Halaman 116 Uji Kompetensi Bab 5
Uji Kompetensi 5 Halaman 116
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa pengertian qadha dan qadar secara istilah?
2. Apakah takdir itu?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam takdir!
4. Tulis QS. al-Hadid ayat 22 beserta artinya tentang beriman kepada qadha dan qadar!
5. Apa makna yang terkandung dalam QS. ar-Ra’du ayat 11 tentang qadha dan qadar?
6. Mengapa manusia wajib mempercayai adanya takdir?
7. Tulislah 1 (satu) contoh takdir muallaq yang terjadi dalam fenomena kehidupan!
8. Apa maksud dari ikhtiar dan tawakal dalam perilaku beriman kepada qadha dan qadar?
9. Apa maksud sabar dan syukur dalam perilaku beriman kepada qadha dan qadar?
10. Sebutkan perilaku beriman kepada qadha dan qadar!
Kunci Jawaban :
1. Secara istilah qadha adalah ketetapan, ketentuan dan keputusan Allah Swt. dari sejak zaman azali atas segala sesuatu yang berkaitan dengan iradah atau kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan keburukan, hidup dan mati. Qadha sebagai rencana Allah Swt. sejak zama azali.
Qadar secara istilah adalah aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt. sebagai perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman Azali dan pastinya sesuai dengan iradah-Nya. Qadar sebagai pelaksanaan rencana (qadha) Allah Swt.
2. Perpaduan/ gabungan antara qadha dan qadar disebut takdir. Takdir berlaku kepada semua makhluk hidup baik yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi.
3. Macam-macam takdir ada 2 (dua), antara lain:
1. Takdir Mubram, yaitu yang tidak dapat dibantah dan di tawar-tawar oleh manusia. Takdir mubram sifatnya paten (sudah baku) sehingga manusia tinggal menunggu dan menjalankan saat takdir itu datang. Contoh: kematian, dan ciptaan-ciptaan Allah Swt. lainnya seperti ada manusia yang dilahirkan dengan kulit sawo matang sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih, berhidung pesek, bermata sipit, dan lain sebagainya. Semua itu tidak dapat dibantah dan ditawar-tawar oleh manusia.
2. Takdir Mua’llaq, yaitu takdir yang masih dapat diusahakan oleh manusia. Takdir mu’allaq sifatnya fleksibel (belum baku alias masih dapat diusahakan) sehingga manusia dapat merubah takdir (nasib)nya. Contoh: Rafi yang bercitacita ingin menjadi dosen bahasa Arab, maka untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun serta mendalami ilmu Bahasa Arab atau mengambil kuliah pada jurusan bahasa Arab. Akhirnya Rafi tersebut berhasil menjadi seorang dosen Bahasa Arab di sebuah Perguruan Tinggi.
4. مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah
5. اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍؕ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Maksud ayat di atas adalah takdir manusia (Takdir Muallaq) dapat diusahakan oleh manusia itu sendiri. Manusia yang usaha (ikhtiar)nya bagus biasanya takdirnya bagus. Berarti untuk menjadi bagus (berhasil hidup) perlu adanya usaha yang dilakukan.
6. Takdir adalah peraduan/ gabungan antara qadha’ dan qadar. Takdir merupakan ketetapan dan keputusan Allah Swt. terhadap manusia atau makhluk Allah Swt. lainnya sesuai kadar atau ukurannya masing-masing. Segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini yang sudah diputuskan oleh Allah Swt. tidak bisa diprotes atau ditolak siapapun. Mungkin seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan, tetapi jika Allah Swt. menentukan lain maka ia harus menyadari bahwa Allah Swt. memberi takdirnya. Jika seseorang berusaha dengan baik dan tek
Mempercayai taqdir adalah sebuah keharusan karena termasuk rukun iman
7. Takdir pintarnya seorang murid bisa diusahakan oleh murid itu sendiri.
8. Ikhtiar adalah cara kita untuk berusaha melakukan sesuatu dan tawakal adalah menyerahkan hasil ikhtiar kita kepada Allah. Keduanya harus dilakukan sebagai bentuk manifestasi keimanan kita kepada qada dan qadar
9. Karena hasil akhir dari setiap usaha/ikhtiar kita Allah yang menentukan tentu bisa saja hasilnya sesuai dengan keinginan kita atau malah sebaliknya. Jika hasilnya sesuai denga keinginan kita maka bersyukurlah karena Allah telah mengabulkan keinginan kita. Sebaliknya jika hasilnya tidak sesuai maka bersabarlah. Mungkin kita disuruh untuk berusaha lagi atau ada jalan lain yang llebih baik.
10. PERILAKU BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa memiliki keimanan kepada Rukun Islam secara utuh. Perilaku-perilaku itu dilakukan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku-perilaku itu sebagai beikut:
1. Berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar).
2. Menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. (Tawakal).
3. Selalu bertemia kasih kepada Allah Swt (Syukur). t.
4. Melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya (Takwa).
5. Rela atau menerima pemberian Allah Swt. (Qanaah).
6. Tahan godaan (Sabar)