Berikut ini adalah amal yang tidak terputus pahalanya meskipun pelakunya meninggal dunia, kecuali ....
Halo gaes kembali lagi diwebsite saya, pada pembahasan kali ini saya akan membagikan sebuah kunci jawaban yang akan memudahkan teman-teman dalam mengerjakan tugas sekolah. Nah pada artikel kali ini saya akan bahas pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti atau PAI.
Untuk tingkat atau jenjangnya yaitu untuk Kelas VIII SMP/MTs untuk ketentuan bukunya, soal-soal yang akan saya bahas kunci jawabannya ini terdapat dalam Buku Kemdikbud Kurikulum 2013 Revisi tahun 2017.
Secara detailnya, saya akan bahas Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 190 - 192 Ayo Berlatih dan terdapat pada Bab 10 Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh. Semoga dengan adanya artikel seputar kunci jawaban ini bisa membantu teman-teman atau siswa-siswa dalam mengerjakan Tugas Sekolah dan membantu para guru dalam memberikan pelajaran kepada muridnya.
Disclaimer : Kunci Jawaban yang saya tulis diwebsite ini tidak menjadi patokan pasti benar, saya hanya membantu dan silahkan cek lagi apabila jawaban yang saya berikan kurang memuaskan
Soal dan Jawaban :
a. Shodaqah jariyah
b. Ilmu yang bermanfaat
c. Anak saleh yang mendoakan orang tuanya
d. Membaca al-Qur’an setiap hari
Jawaban :
- Sedekah jariyah
- Ilmu yang bermanfaat
- Anak shalih yang mendoakannya
Sebelum seorang manusia wafat, manusia tersebut dapat mengamalkan amalan-amalan yang pahalanya akan terus mengalir bahkan sampai ia wafat Amalan-amalan tersebut dapat dilakukan oleh siapapun.
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya:
"Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”.
Sedangkan dalam riwayat Ibnu Majah Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلاَثٌ : وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ وَصَدَقَةٌ تَجْرِي يَبْلُغُهُ أَجْرُهَا وَعِلْمٌ يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ
yang artinya:
“Yang terbaik dari apa yang ditinggalkan oleh seseorang manusia setelah kematiannya adalah tiga hal: anak shalih yang mendo’akannya, shadaqah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya, dan ilmu yang diamalkan orang setelah (kematian) nya”.
Dan disebutkan pula di dalam Hadist lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
Artinya:
"Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”.
Berdasarkan Hadist-hadist di atas maka amalan yang tidak termasuk di dalam hadist tersebut bukanlah amalan yang dapat memberi manfaat kepada seseorang sampai kematian menjemputnya.