Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 198 - 200 Asesmen Bab 6

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas 11 halaman 198 - 200 Pembahasan kali ini kita akan bahas Asesmen yang ada pada buku paket Bahasa Indonesia Halaman 198 - 200 Buku siswa untuk Semester 1 (Ganjil) Kelas XI SMA/SMK/MA/MAK. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda (PG) dan juga Esaay Bab 6 Mengembangkan Apresiasi Prosa Bertema Lingkungan ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum Merdeka. Kunci Jawaban Asesmen Hal 198 - 200  Bahasa Indonesia Kls 11
 
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 198 - 200  Asesmen Bab 6

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 198 - 200  Asesmen Bab 6

Asesmen

Latihan
I. Bacalah cerpen “Janji Ayah” karya Tika Anggraeni berikut ini. Lalu, jawablah soal dengan tepat.

1. Amanat konflik dalam cerpen tersebut adalah …
a. Kepercayaan dan harapan merupakan motivasi besar meraih keberhasilan dan kebahagiaan.
b. Gempa merupakan salah satu ujian kehidupan yang harus diatasi meskipun berat.
c. Hubungan ayah dan anak merupakan hubungan yang dapat dijaga dengan kepercayaan.
d. Hubungan persahabatan merupakan hubungan yang dapat dijaga dengan kepercayaan.
Jawaban:
a. Kepercayaan dan harapan merupakan motivasi besar meraih keberhasilan dan kebahagiaan.

2. Jenis konflik dalam cerpen tersebut adalah …
a. konflik batin
b. konflik sosial
c. konflik lingkungan
d. konflik masyarakat
Jawaban:
a. konflik batin

3. Pernahkah kalian memiliki pengalaman batin yang sama dengan peristiwa yang disampaikan pada paragraf terakhir dalam cerpen tersebut? Jika pernah, kemukakanlah respons kalian.
Jawaban:
Saya tidak akan mempedulikan apa kata orang dan saya akan tetap mencari si anak yang tertimbun reruntuhan gedung itu.

4. Tafsirkan makna yang terkandung dalam konflik dalam cerpen tersebut.
Jawaban:
Kita harus yakin pada pendirian sendiri. Selain itu, kita tidak perlu mempedulikan apa kata orang, sepanjang pendirian kita itu memotivasi dan bermanfaat.

5. Apakah konflik dalam cerpen tersebut dapat kamu nikmati? Mengapa demikian?
Jawaban:
Ya, konflik tersebut dapat dinikmati karena di ujung cerita, si ayah berhasil menemukan anak-anak dari reruntuhan itu dan selamat. Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

6. Tulislah hasil evaluasi tokoh dan penokohan cerpen tersebut.
Jawaban:
Tokoh ayah yang bertanggung jawab dan sayang pada anaknya.

II. Simaklah pembacaan novel “Garis Waktu” karya Fiersa Besari pada laman YouTube Fiersa Besari, dengan kata kunci pencarian menyayangimu adalah soal keikhlasan, yang bisa dipindai melalui kode QR di samping.

1. Setelah menyimak pembacaan novel tersebut, tulislah peristiwa penting yang terkandung di dalamnya.
Jawaban:
Penggalan novel ini hanya berisi isi hati si aku-cerita yang merindukan seseorang. Namun, seseorang itu tidak peduli dengan si aku-cerita yang merindukannya. Maka, rasa rindu si aku-cerita ini bertepuk sebelah tangan. Oleh karena itu, peristiwa penting tersebut tidak begitu jelas.

2. Tulislah hasil tafsiranmu.
Jawaban:
Novel berjudul Garis Waktu ini hanya berupa solilokui atau berkata sendiri. Si aku cerita mencintai seseorang. Namun seseorang itu tidak menunjukkan rasa ingin membalas cinta, Kesimpulannya, cinta si aku-cerita adalah cinta sepihak atau bertepuk sebelah tangan itu.

3. Bagian mana dari nukilan novel tersebut yang kalian hargai karena menarik perhatian?
Jawaban:
Nilai estetisnya yang tampak dari susunan kalimat. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam penggalan novel ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung keindahan, yakni keindahan dalam bersastra. Seperti pada kalimat Kau masuk ke dalam hidupku tanpa permisi, berputar bagai gasing di dalam pikiranku.

4. Tulislah hasil evaluasi novel tersebut.
Jawaban:
Penggalan novel “Garis Waktu” karya Fiersa Besari cocok untuk dibaca oleh siswa SMA karena novel ini cenderung menggambarkan kisah cinta anak remaja. Namun, jika kita evaluasi secara komprehensif, penggalan novel ini kurang begitu berhasil menyuguhkan karya sastra berkualitas. Penggalan novel ini hanya berisi ungkapan hati seseorang. Nama tokohnya pun tidak dijelaskan siapa. Unsur amanat dalam penggalan novel ini juga tidak tampak. Dalam novel ini tidak terkandung pesan yang ingin disampaikan pada masyarakat umum. Jadi, novel ini kurang berhasil menyuguhkan unsur novel yang mumpuni.